Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis. Furoshiki merupakan selembar kain dengan bentuk persegi dan digunakan untuk membungkus serta membawa barang. Saat ini penggunaan kain sebagai pembungkus dinilai bermanfaat karena dapat mengurangi penggunaan tas plastik sebagai pembungkus yang kurang ramah lingkungan.
Kain itu bukan sembarang kain. Motifnya terlihat elegan dan artistik, memberi kesan khusus pada bekal makan siang tersebut. Furoshiki sering muncul dalam anime dan drama Jepang. Ternyata, benda ini lebih dari sekadar kain.
Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis
Furoshiki adalah kain tradisional Jepang berbentuk persegi yang digunakan untuk membungkus, menjinjing, dan menyimpan barang. Furoshiki merupakan teknik membungkus yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi penggunaan plastik.
Apa Itu Furoshiki?
Furoshiki adalah kain persegi yang sudah lama menjadi bagian penting dari budaya Jepang. Kain ini digunakan untuk membungkus dan membawa berbagai barang, mulai dari makanan hingga hadiah, pakaian, dan benda-benda besar.
Furoshiki umumnya terbuat dari katun, sutra, atau bahan lain. Ukurannya bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya. Kain ini sangat serbaguna misalnya untuk membungkus bento, membawa buku, atau bahkan sebagai syal atau tas dekoratif.
Kepraktisan dan keindahannya menjadikan furoshiki alat yang bernilai sepanjang sejarah Jepang. Pada masa Jepang kuno, membungkus sesuatu dianggap sebagai bentuk rasa hormat dan perhatian.
Membungkus barang, terutama hadiah, dengan cermat adalah cara untuk menunjukkan niat baik dan doa untuk kebahagiaan penerima. Perhatian dalam cara menyajikan sesuatu, baik itu hadiah atau barang sehari-hari, menjadi nilai penting dalam budaya Jepang. Furoshiki pun dihargai karena hal ini.
Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang furoshiki:
Motif
Furoshiki biasanya memiliki motif hewan dan tumbuhan, serta pesan-pesan dan doa bahagia. Beberapa motif yang terkenal di antaranya adalah Tsuru-Kame (kura-kura), Chiku-Bai (pinus, bambu, atau plum), Asanoha Mon-Yoh (motif daun rami), dan Seigaha Mon-Yoh (motif ombak).
Ukuran
Furoshiki dengan ukuran besar dan lebar biasanya digunakan untuk membungkus barang-barang yang besar, seperti botol, semangka, kotak besar, dan tas belanja. Sedangkan furoshiki dengan ukuran kecil digunakan untuk membungkus hadiah, seperti amplop berisi uang, tissue, keranjang berukuran kecil, dan buku.
Bahan
Furoshiki dapat terbuat dari berbagai bahan, seperti katun, nylon, rayon, sifon, kain sutera, maupun bahan daur ulang.
Cara membungkus
Furoshiki dapat dibungkus dengan teknik yang praktis, elegan, dan hanya dalam hitungan detik. Teknik ini tidak memerlukan gunting dan hanya sedikit menggunakan selotip.
Sejarah
Furoshiki sudah ada sejak zaman Nara (710 hingga 794 M). Pada zaman Edo, furoshiki biasanya digunakan untuk membungkus pakaian saat berada di pemandian umum.
Setiap kain yang digunakan dalam Furoshiki memiliki pesannya tersendiri. Sehingga, masyarakat Jepang memiliki beberapa kain untuk Furoshiki yang memiliki motif, warna, dan bahan berbeda. Tergantung pada siapa yang akan menerima bungkusan Furoshiki tersebut.
Furoshiki, tak sekadar seni membungkus dengan kain saja. Lebih dari itu, seni ini juga sarat makna lewat kain yang digunakan. Ada pula beberapa motif yang paling banyak digunakan seperti, Tsuru-Kame (kura-kura) disimbolkan sebagai hewan berumur panjang, dan Chiku-Bai (pinus, bambu, atau plum) disimbolkan sebagai tumbuhan yang membawa kebahagiaan.
Beberapa motif lain yang terkenal untuk Furoshiki di antaranya, Asanoha Mon-Yoh (motif daun rami) melambangkan kehidupan yang sehat dan kuat lantaran tumbuhannya bisa tumbuh hingga satu atau dua meter, Seigaha Mon-Yoh (motif ombak) melambangkan kehidupan yang damai di masa depan, Uroko Mon-Yoh (motif sisik) sebagai pelindung atau jimat agar terhindar dari roh jahat, dan masih banyak lagi.
Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis
Furoshiki dan Keberlanjutan: Langkah Pengurangan Sampah
Hal paling menarik dari furoshiki, terutama di era sekarang, adalah aspek keberlanjutannya. Di tengah maraknya penggunaan plastik sekali pakai dan kemasan sekali pakai, furoshiki memberikan alternatif ramah lingkungan.
Menggunakan kain untuk membungkus dan membawa barang bisa mengurangi penggunaan kantong plastik dan kertas kado, yang banyak berkontribusi pada sampah. Selain ramah lingkungan, furoshiki juga menambah sentuhan estetika dalam kehidupan sehari-hari.
Praktik membungkus barang dengan furoshiki juga berkaitan dengan konsep mottainai (勿体無い). Istilah ini mengajarkan untuk tidak membuang apa pun dan memanfaatkan sumber daya sebaik mungkin.
Filosofi ini mendorong penggunaan sumber daya secara bijak, yang tercermin jelas dalam penggunaan furoshiki. Pengunaan kain ini secara berulang dan mewariskannya turun temurun dapat mengurangi bahan sekali pakai dan dampak terhadap lingkungan bisa dikurangi.
Ada banyak teknik melipat furoshiki yang menjadikan kain ini semakin menarik. Cara melipat furoshiki disesuaikan dengan barang yang dibungkus. Lipatannya dapat bervariasi tergantung pada barang yang dibungkus dan hasil yang diinginkan.
Misalnya, membungkus bento dengan furoshiki merupakan seni tersendiri. Ada lipatan khusus yang membantu mengamankan kotak sekaligus mempercantik tampilannya.
Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis
Kesimpulan: Merangkul Keindahan Furoshiki
Pengalaman dengan furoshiki membuat saya menghargai kepraktisan, keindahan, dan makna budayanya. Ini adalah cara kecil dan mendalam untuk memasukkan keberlanjutan ke dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sekaligus menghormati tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan memilih furoshiki untuk membungkus bento atau hadiah, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menganut budaya perhatian dan keramahtamahan.
Ini adalah pengingat yang indah bahwa bahkan hal-hal yang paling sederhana, seperti sepotong kain persegi, dapat memberikan dampak yang bertahan lama pada dunia kita.
Kain Tradisional Jepang Furoshiki, Ramah Lingkungan dan Estetis
Sumber : Furoshiki