Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

oleh | Feb 3, 2025 | Artikel, Pekerjaan | 0 Komentar

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!. Pernahkah Anda mempertimbangkan untuk bekerja di luar negeri tetapi merasa ragu karena mendengar tentang bagaimana budaya kerja di negara lain?

Saya akan memberi tahu Anda bahwa hal itu tidak sesulit yang dibayangkan jika Anda khawatir tentang hal ini, terutama terkait Jepang.

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Saya telah tinggal dan bekerja di Jepang selama beberapa tahun, dan saya telah menemukan bahwa bekerja di sana jauh lebih teratur dan adil daripada stereotip yang tersebar luas tentang hal itu.


Gagasan tentang beban kerja yang sangat besar dan lembur tanpa akhir adalah dua kekhawatiran terbesar orang Jepang tentang bekerja di sana.

Sebelum pindah ke Jepang, saya juga khawatir tentang hal ini karena saya sering mendengar bahwa budaya kerja Jepang sangat ketat dan orang diharapkan bekerja lembur setiap hari.

Work-life balance adalah konsep penting yang berfokus pada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dalam pengalaman saya, memiliki keseimbangan ini memberikan dampak besar pada cara saya bekerja sekaligus menjaga kesejahteraan diri.

Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini, konsep ini bukan hanya teori, melainkan diterapkan secara nyata melalui berbagai kebijakan fleksibilitas kerja.


Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Fleksibilitas Jam Kerja, Dukung Produktivitas

Salah satu keuntungan utama dari pekerjaan saya saat ini adalah fleksibilitas jam kerja. Kami bisa memulai hari kapan saja, asalkan menyelesaikan sembilan jam kerja.

Baca :  Punya Visa Tinggal Panjang di Jepang, Apa Yang Harus Dilakukan?

Misalnya, jika ada rapat pukul 9 pagi, saya memastikan datang lebih awal. Namun, di hari lain, saya bisa memulai lebih siang sesuai kebutuhan.

Dengan kebijakan ini, saya bisa merencanakan hari dengan lebih baik dan mengurangi stres akibat tekanan jam kerja yang kaku.

Selain itu, kami juga diberikan kebebasan untuk bekerja dari rumah, kantor cabang, atau tempat yang sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, karyawan baru diwajibkan bekerja di kantor terlebih dahulu agar terbiasa dengan lingkungan dan budaya kerja.


Namun, saat terjadi kondisi darurat, seperti bencana alam, perusahaan memprioritaskan keselamatan dengan memungkinkan karyawan bekerja dari rumah.

Meski fleksibilitas adalah keuntungan besar, tanggung jawab tetap menjadi prioritas. Karyawan tetap diwajibkan menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu, di mana pun lokasi kerja mereka. Kebijakan ini memastikan bahwa kebebasan dalam bekerja tidak mengurangi kualitas output.

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Manfaat Work-Life Balance pada Produktivitas

Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi ini memberikan dampak positif pada produktivitas saya. Berikut adalah manfaat yang saya rasakan:

1. Makin Fokus

Dengan kebebasan mengatur jadwal sendiri, saya bisa fokus pada pekerjaan tanpa merasa terbebani oleh tekanan waktu.

2. Mengurangi Stres

Fleksibilitas jam kerja membantu saya mengatur beban kerja secara merata, sehingga saya terhindar dari kelelahan berlebihan. Saat bekerja dari rumah di kondisi darurat, saya tidak perlu khawatir tentang perjalanan yang berisiko.

Baca :  Info Gaji Kerja Part Time di Jepang 2024, Minimal Rp 100.000-an per Jam

3. Kepuasan Kerja Meningkat

Merasa dipercaya oleh perusahaan meningkatkan semangat dan motivasi saya untuk memberikan yang terbaik.

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Perbandingan dengan Sistem Kerja di Indonesia

Sebelum bekerja di Jepang, saya bekerja di perusahaan di Indonesia yang menerapkan sistem jam kerja tetap. Hari kerja dimulai pukul 8 pagi, dan presensi menggunakan sidik jari menjadi keharusan.

Jika terlambat lebih dari 15 menit, tunjangan harian dipotong. Sistem ini memberikan waktu toleransi 15 menit, tetapi tetap terasa menekan. Selain itu, tidak ada opsi untuk bekerja dari rumah, sehingga karyawan harus hadir di kantor dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.

Kondisi ini sangat menyulitkan, terutama saat terjadi keadaan darurat atau ketika kebutuhan pribadi membutuhkan fleksibilitas. Akibat dari sistem kerja yang kaku ini, rutinitas menjadi monoton dan kerap memicu burnout. Tanpa adanya fleksibilitas, menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi tantangan besar.

Tidak Semua Perusahaan di Jepang “Black Company”

Sebelum pindah ke Jepang, saya memiliki persepsi bahwa sebagian besar perusahaan di Jepang adalah “black company” (ブラック企業). Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perusahaan dengan jam kerja panjang dan kondisi kerja yang buruk.

Namun, pengalaman saya membuktikan bahwa tidak semua perusahaan di Jepang seperti itu. Perusahaan tempat saya bekerja, misalnya, mendukung kesejahteraan karyawan dengan memberikan fleksibilitas kerja.

Baca :  Lowongan Kerja Perawat Lansia di Jepang : Butuh Puluhan Ribu Tahun 2025

Mereka memahami bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Hal ini menunjukkan bahwa budaya kerja di Jepang sedang berkembang ke arah yang lebih baik. Banyak perusahaan mulai meninggalkan praktik kerja tradisional yang kaku.

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Pentingnya Lingkungan Kerja yang Mendukung

Meskipun stereotip tentang “black company” di Jepang ada karena alasan tertentu, penting untuk diingat bahwa tidak semua perusahaan di Jepang beroperasi dengan cara tersebut. Banyak perusahaan yang berpikiran maju dan memahami pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Pengalaman saya di perusahaan saat ini membuktikan bahwa keseimbangan ini berdampak besar, baik pada kinerja saya di tempat kerja maupun pada kualitas hidup saya secara keseluruhan.

Kebijakan yang mendukung keseimbangan ini menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya menguntungkan karyawan tetapi juga perusahaan secara keseluruhan.

Perusahaan yang peduli pada kesejahteraan karyawannya dapat membangun budaya kerja yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan.

Work Life Balance Perusahaan di Jepang, Selamat Tinggal, Lembur!

Sumber : ohayojepang.kompas.com/read/3325/selamat-tinggal-lembur-menikmati-work-life-balance-perusahaan-di-jepang?page=all#page2


Written by

Related Posts

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *